Setelah mendapat protes dari sekelompok masyarakat terkait pemutaran film Arwah Goyang Karawang yang dianggap mendiskreditkan kesenian khas daerah tersebut, sang sutradara Helfi Kardit angkat bicara.
Menurutnya, sebelum film itu dibikin, ia telah melakukan sejumlah riset. Satu di antaranya berdiskusi dengan kelompok Goyang Karawang yang berada di Bogor, Jawa Barat. Pak Lubis,satu tokoh kesenian itu mengatakan bahwa memang ada penyalahgunaan Goyang Karawang di sejumlah klub malam yang membuat nilai keseniannya pudar.
Sementara, terang Helfi, judul Arwah Goyang Karawang itu didapatnya di daerah Cileungsi yang terdapat sejumlah klub billiar. Di sana pula, ada jaipong yang merupakan pengembangan Goyang Karawang.
"Di film, kita mengambil background istilah sebuah tarian yang sangat populer. Makanya, saya mendesain musik yang nggak terlalu berhubungan dengan Jaipong dan Karawangan ini sendiri," ucapnya, Rabu, (16/02/2011), di Pizza Boutiqe, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Jadi, film Arwah Goyang Karawang itu sama sekali tidak mendiskreditkan kesenian khas tersebut. Justru, lanjutnya, film itu membela seni Kerawang itu sendiri.
"Kami sebetulnya ingin memperlihatkan ada yang menyalahgunakan tari Kerawang. Karena memakai nama kota Kerawang. Tapi itu sama sekali nggak menceritakan daerahnya," ujarnya.
Helfi menilai wajar bila ada sekelompok orang yang melayangkan protes terhadap filmnya. Namun, ia berharap agar menonton film-nya dulu sebelum melakukan protes. Ia pun membuka ruang selebar-lebarnya untuk berdiskusi.
"Wajar kalau mereka protes, tapi sebaiknya tonton dulu filmnya. Setelah itu diskusi dengan saya," tambahnya.|tribunnews|
0 Komentar untuk "Film Arwah Goyang Karawang Dianggap Menyimpang?"