Karir Atiqah Hasiholan di layar lebar mungkin baru seumur jagung. Peran yang diperolehnyapun belum terlalu membekas di benak publik. Kendati demikian hal itu tidak membuat niatnya surut untuk tetap melangkah. Apapun peran yang diperolehnya, selalu dijalani dengan serius. Tak percaya? Tengok saja apa yang dilakukannya saat bermain dalam film Cinta Setaman arahan sutradara Harry Dagoe Suharyadi rilisan bulan Oktober ini. “Saya jadi gadis pemandu lagu karaoke,” begitu dia memulai cerita.
Di sana, gadis kelahiran 3 Juni 1982 ini sibuk merayu lewat telepon kekasihnya yang berkebangsaan Jepang. Ternyata ampuh juga. Pria kesepian itu kontan saja masuk dalam perangkapnya dan menyerahkan begitu saja semua yang diminta Tiqah, demikian dia disapa. Aduh, nakal juga ya. Tak takut citranya bakal rusak nih? ”Ah, ini kan hanya di film. Semestinya ya tidak terganggu dong,” komentarnya dengan nada pasrah.
Meskipun memerankan seorang wanita malam, Tiqah mempersiapkan aktingnya dengan serius. Menurut pengakuannya, untuk memperoleh deskripsi itu dia menyempatkan diri melakukan observasi ke tempat hiburan malam di kawasan Kota. Sebuah upaya yang tak main-main tentunya. Dan hasilnya ternyata tak mengecewakan, akting bungsu dari empat bersaudara ini terasa alami.
Bukan hanya kali ini saja Tiqah serius untuk memainkan perannya. Dalam film sebelumnya, Suster N, Dendam Suster Ngesot arahan sutradara Viva Westi, rekan-rekannya berkomentar senada. ”Di mana pun kita bertemu Atiqah, pasti dia sedang memegang skrip dan mempelajari adegan,” ucap aktris yang kini coba-coba terjun di politik, Wulan Guritno. Demikian pula komentar aktor Bob Seven,”Sedang latihan pun Atiqah tampil total. Apalagi ketika sudah take.”
Perihal komentar dari koleganya tersebut, Tiqah menjawabnya dengan diplomatis. ”Untuk mencapai yang terbaik, bukan hanya akting. Kalau kita sering membaca-baca naskah outcome-nya akan lebih baik kan...,” tuturnya singkat.
Tiqah sendiri memang merasa senang bisa bergabung dalam film horor yang satu ini. Bintang-bintang senior yang bermain di sana, macam Ratna Riantiarno, Ade Irawan, Jajang C Noer, atau Henky Solaiman, diakuinya menjadi tantangan yang mustahil untuk dilewatkan. ”Begitu antusiasnya, sampai dalam satu adegan harus berakting dengan all out, penuh emosi. Saya tampil habis-habisan. Saking antusiasnya, saya sampai tak sengaja memecahkan lampu, sehingga kaki saya terluka terkena pecahan kaca,” cerita Tiqah.
Uniknya, awalnya dia sempat enggan bergabung lantaran film horor di tanah air lebih banyak yang dibuat asal-asalan. Namun setelah diyakinkan Viva Westi, sang sutradara akhirnya Tiqah mau juga. ”Sayang, filmnya engga begitu laku,” komentarnya sedikit menyesalkan.
Jika dilihat dari latar belakangnya yang terlahir di lingkungan teater memang tak mengherankan jika Tiqah tak main-main untuk setiap peran yang diterima. Sang ibu, Ratna Sarumpaet adalah pimpinan Teater Satu Merah Panggung. Darinyalah Tiqah mengenal seni akting dan seluk-beluknya.
Boleh jadi Tiqah sempat mencoba menjadi orang biasa saat memutuskan kuliah di Negeri Kanguru. Sepulangnya dari sana, dia bekerja sebagai orang kantoran. ”Engga pernah ngebayangin aja menjadi aktris seperti sekarang,” kenangnya. Ternyata, semua hanya sekadar harapan. Tawaran tampil untuk pemotretan atau klip video banyak menghampiri.
Pihak Kalyana Shira Film yang sempat melihat aksinya di sebuah pementasan menawari Tiqah bermain dalam film mereka. Debutnya dalam Berbagi Suami terhitung lumayan. Adu akting dengan pemain yang jauh lebih berpengalaman macam El Manik, Jajang C Noer, Nungki Kusumastuti atau Winky Wiryawan. Di sana dia berperan sebagai aktivis mahasiswi yang kemudian menjadi istri ketiga seorang politisi. Namun lantaran film itu merupakan pengalaman pertamanya, tak urung dia mengaku merasa nervous dan paranoid karena takut salah. ”Saya banyak buat kesalahan, tapi juga banyak belajar. Selalu ada rasa takut salah, takut mengecewakan,” ungkap Tiqah saat diarahkan oleh sutradara Nia Dinata.
Sebenarnya kini Tiqah tidak total berhenti kerja kantoran. Pasalnya, saat ini dia sedang menggerakkan roda bisnis keluarga. Rupanya teater pimpinan sang ibu menyiapkan sebuah film yang bertajuk Jamilah dan Sang Presiden. Sebuah film yang diadaptasi dari pertunjukan panggung.
Lantas, apakah Tiqah ingin mengikuti jejak sang ibu yang terjun di politik praktis? ”Untuk sekarang enggak dulu. Saat ini saya tak terbersit untuk terjun di politik,” begitu komentarnya. Maklumlah, saat ini dirinya sedang menikmati kesenangannya terjun di dunia pertunjukan. ”Yang jelas, kalau untuk film saya lebih memilih ceritanya dulu, bukan perannya apa,” tegas Atiqah.
Biodata
Nama : Atiqah Hasiholan
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Januari 1982
Nama Bapak : Ahmad Fahmi
Nama Ibu : Ratna Sarumpaet
Anak ke : 4 dari 4
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 52 kg
Hobi : travelling, water sport (scuba diving), nonton, baca buku
Filmografi
* Berbagi Suami (2006)
* Suster N (2007)
* Cinta Setaman (2008)
* Pintu Terlarang (2009)
* Jamila Dan Sang Presiden (2009)
* Ruma Maida (2009)
0 Komentar untuk "PROFIL ATIQAH HASIHOLAN"