Pulsa Murah

Dualisme PSSI Kian Memanas


Penunjukan Hadiyandra sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin bakal membuat dualisme sepak bola tanah air semakin memanas. Itu setelah PSSI memutuskan untuk menafikan hasil kesepakatan Sekjen PSSI Sebelumnya, Tri Goestoro, dengan kubu PSSI La Nyalla Mattalitti.

Kepastian sikap PSSI itu disampaikan oleh Hadiyandra, Kamis (6/9). Dia menegaskan bahwa langkah itu diambil karena pertemuan Tri Goestoro dengan anggota Joint Comitte PSSI Nyalla, Joko Driyono, dianggap hanya sebagai pertemuan pribadi.

“Dia sudah mundur. Jadi apa yang mereka hasilkan tak akan berpengaruh apa-apa. Tidak ada kesepakatan karena Tri Goestoro sudah bukan Sekjen lagi,” tuturnya.

Lelaki berkumis tersebut menyebut bahwa Tri sudah efektif mundur per Senin (3/9), saat dia mengajukan pengunduran diri. Sementara, pertemuan antara Tri dan Joko terjadi pada Selasa (4/9), sehingga apapun yang dihasilkan tak mencerminkan kesepakatan PSSI.

Dengan penafian itu, maka kesepakatan yang menyatakan bahwa permasalahan Timnas akan dibawa ke rapat kedua Joint Committee pun batal. Alasannya, pada saat itu Tri sudah dianggap tidak menjabat sebagai Sekjen.

Pihaknya, lanjut Hadiyandra, akan tetap berfokus untuk membahas mengenai lima poin yang sebelumnya telah disepakati dalam rapat pertama Joint Committee. Isu tersebut antara lain tentang kompetisi Liga Profesional atau top league, Pengembalian empat anggota Executive committee (Exco), Revisi Statuta PSSI, Permasalhan Asosisasi , dan Persiapan kongres PSSI.

“Intinya Timnas tidak akan dibahas dalam Joint Committee. Itu sesuai MoU (perjanjian) yang ditandatangani oleh PSSI, ISL (Indonesia Super League) dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia),” tandas lelaki yang juga menjadi pejabat sementara (Pjs) Pengprov PSSI Jambi tersebut.

Sementara itu, Joko Driyono saat dikonfirmasi perihal sikap dari PSSI ini enggan berkomentar terlalu jauh. Bagi lelaki yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia (PT LI) itu, apapun keputusan yang diambil oleh PSSI bukan menjadi hal yang harus diperdebatkan.

“Esensi saya datang menemui pak Tri sebelumnya adalah untuk membangun komunikasi yang lebih produktif untuk proses di Joint Committee ,” terangnya.

Kondisi ini benar-benar bisa membuat kerja Joint Committee tak maksimal. Pasalnya, jalan positif yang sebelumnya sudah terbuka saat terjadi kesepakatan antara Tri dan Joko kembali ditutup oleh keputusan PSSI. (aam)

Tag : Sport
0 Komentar untuk "Dualisme PSSI Kian Memanas"

Back To Top